Perbedaan Self publishing, Penerbitan Indie, Penerbitan Mayor
Perbedaan Penerbit Mayor, Indie dan Self Publishing – Sobat sekalian yang mulai menulis atau sudah memiliki naskah lengkap, mungkin ingin menerbitkan tulisan tersebut agar orang lain bisa membacanya. Sebelum menerbitkan naskah, pastikan dulu kamu paham dengan jenis-jenisnya serta kekurangan dan kelebihan masing-masing ya.
Penerbit Mayor
Seperti namanya yaitu ‘mayor’, penerbitan jenis ini sudah memiliki skala yang besar, baik dari segi popularitas serta jangkauan pasarnya. Untuk menerbitkan naskah melalui penerbit mayor, kamu hanya perlu memikirkan konsep tulisan yang menarik dan berkualitas. Jika pihak penerbit sudah menyetujui naskah kamu, maka untuk mendesain cover, melakukan editing dan menentukan layout akan menjadi tugas mereka. Bahkan nantinya buku kamu akan tercetak lengkap dengan International Standart Book Number (ISBN) atau kode identifikasi buku. Mungkin kamu hanya perlu sedikit revisi sesuai arahan, sedangkan untuk proses selanjutnya kamu tinggal memantau dan menyetujui.
Jika sudah setuju, biasanya akan ada pembayaran awal untukmu sebagai bentuk penerimaan naskah. Meski prosesnya agak lama, namun selanjutnya kamu tinggal duduk santai dan menerima royalti atau bayaran atas penjualan buku yang kamu tulis. Itulah beberapa kelebihan dari penerbit mayor, selanjutnya mari kita bahas tentang kekurangannya. Karena memiliki skala yang besar dan jangkauan yang luas, tentu saja yang ingin menerbitkan naskah melalui mereka juga banyak.
Setelah terkirim, naskah kamu akan antri dengan naskah milik penulis yang lain. Proses dari mengirim naskah hingga pemberitahuan bisa mencapai waktu 3 bulan, tergantung ketentuan masing-masing. Bahkan ada pula yang tidak dapat pemberitahuan. Jika tidak ada kabar sampai waktu yang mereka tentukan, maka artinya mereka menolak atau belum bisa menerbitkan naskah tersebut.
Tapi tidak menutup kemungkinan naskah kamu yang lain akan segera mereka proses jika berhasil membuat pihak penerbit tertarik dengan konsep yang kamu tulis. Asalkan kamu bisa sabar dan menunggu pemberitahuan selanjutnya sesuai dengan prosesdur dan waktu yang mereka tentukan.
Penerbit Indie
Tidak hanya dengan cara mayor, para penulis juga memiliki pilihan untuk mengirimkan naskahnya ke penerbit yang lain, salah satunya adalah penerbit indie. Bisa dibilang bahwa ini adalah versi kecil dari penerbit mayor, namun pendistribusiannya hanya dalam skala kecil. Jadi kamu juga harus lebih aktif mempromosikan tulisanmu. Setelah kamu mengirim naskah, biasanya tidak perlu waktu lama untuk pemberitahuan selanjutnya.
Menerbitkan naskah melalui penerbit indie relatif lebih cepat daripada penerbit mayor. Meskipun tidak menyortir naskah secara detail, penerbit indie tetap memperhatikan apakah naskah yang kamu kirim mengadung SARA atau melanggar kode etik penulisan lainnya. Jika tidak, maka naskah tersebut bisa segera mereka proses untuk terbit.
Menggunakan jasa penerbit indie, untuk mendapat jasa seperti membuat layout, cover dan pemberian ISBN ini kamu perlu membayar sejumlah uang. Harga untuk tiap jasa dan masing-masing penerbit indie bisa berbeda-beda. Jadi sebaiknya kamu melakukan sedikit survei terlebih dahulu agar tahu mana yang jasa dan harganya sesuai dengan keinginan kamu. Penerbit indie biasanya akan memberikan paket jasa dengan harga tertentu. Jadi bisa menyesuaikan untuk memilih paket yang sesuai dengan budget untuk menerbitkan tulisan tersebut. Kamu bisa survei harga melalui situs pribadi atau kontak resmi penerbit yang kamu pilih untuk mendapatkan info yang akurat.
Menerbitkan naskah melalui penerbit indie berarti naskah itu berada dalam naungan lembaga mereka, sehingga kamu harus pahami pula aturan-aturannya. Misal, setelah naskah terbit, penulis tidak boleh menerbitkan tulisan yang sama melalui penerbit lain. Atau jika ingin menarik naskah untuk menerbitkan di tempat lain, maka harus mengirim pemberitahuan terlebih dahulu.
Self Publishing
Selanjutnya adalah self publishing atau penerbitan mandiri. Mulai dari editing, layout, cover dan proses yang lain kamu kerjakan sendiri. Selanjutnya adalah kerjasama antara kamu dengan percetakan untuk memperbanyak naskah sesuai permintaan. Hak cipta dan isi dari naskah tersebut tetap menjadi tanggung jawabmu sebagai penulis, tidak terikat kontrak atau semacamnya. Meskipun begitu, tetap pastikan buku yang kamu terbitkan tidak melanggar aturan yang berlaku.
Menerbitkan naskah dengan cara ini harus serba mandiri, termasuk mempromosikannya. Jika kamu ingin banyak orang yang melirik, maka harus lebih gencar memberikan promo dan penawaran menarik untuk calon pembeli. Kamu bisa mulai menjualnya dari keluarga, teman dekat, melalui media sosial atau menjualnya di e-commerce.
Apapun penerbitan yang kamu pilih, pastikan untuk memperhatikan proses dan aturan masing-masing ya. Seperti kesepakatan kontrak, ada jasa apa saja, royaltinya berapa persen, dan lain-lain. Jadi sekarang tidak perlu bingung lagi untuk menerbitkan naskah. Kamu tinggal pilih mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kamu.
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn